Tampilkan postingan dengan label BIOS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BIOS. Tampilkan semua postingan

20100218

PASSWORD BIOS

Password BIOS dapat menambah tingkat keamanan pada komputer deskop dan laptop Anda. Biasanya mereka digunakan untuk mencegah seseorang untuk mengubah pengaturan (setting) BIOS atau untuk mencegah PC melakukan booting tanpa password.
Sayangnya, password BIOS juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana ketika seseorang lupa passwordnya, atau mengubah password secara sengaja untuk membuat bingung (menyusahkan) staf di departemen IT. Pengiriman unit2 komputer kembali ke pabrik untuk me-reset password BIOS dapat menghabiskan biaya yang mahal dan biasanya hal itu tidak termasuk dalam garansi.

KEBIJAKAN!
Artikel berikut hanya ditujukan untuk para profesional IT dan Administrator Sistem yang sudah berpengalaman dalam perbaikan hardware komputer. Tidak dianjurkan untuk pengguna rumahan, hacker, atau usaha penyusupan/pencurian komputer untuk meng-krack PC curian. Mohon agar Anda tidak melakukan hal2 berikut ini jika Anda belum terbiasa dengan hardware komputer, dan mohon gunakan informasi ini secara bertanggung jawab. Penulis artikel ini tidak bertanggung jawab atas kesalahan dalam penggunaan tutorial atau disalah gunakan, termasuk yang berkaitan dengan adanya kehilangan data, kerusakan hardware, atau kecelakan diri sendiri.
Sebelum berusaha mem-bypass (menerobos) password BIOS pada sebuah komputer, mohon Anda menyempatkan untuk menghubungi staf pendukung penyedia hardware secara langsung dan bertanya pada mereka mengenai metode2 yang dinajurkan mereka dalam melewati/menerobos keamanan keamanan BIOS. Apabila para staf atau pabrik penyedia hardware tersebut tidak bisa (atau tidak mau) membantu Anda, ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk menerobos atau me-reset password BIOS oleh Anda sendiri. 

Mengenal Teknologi HARDDISK

Hardisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.
Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.

Sejarah Perkembangan Harddisk
Harddisk pada awal perkembangannya didominasi oleh perusahaan raksasa yang menjadi standard komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya muncul perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate, Quantum, Conner sampai dengan Hewlet Packard’s di tahun 1992. Pada awalnya teknologi yang digunakan untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari, dikarenakan kecepatan putar harddisk saat ini yang tinggi, sentuhan pada piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut.